Pembekalan Kesetaraan Gender dari PBB Kepada Korps Wanita TNI AL
GRB Project – Pembekalan Kesetaraan Gender dari PBB Kepada Korps Wanita TNI AL
Kesetaraan gender menjadi isu global yang terus diperjuangkan, terutama dalam institusi militer. Baru-baru ini, sejumlah prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XVIII-P/UNIFIL menerima pembekalan tentang kesetaraan gender dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kegiatan ini berlangsung di Perairan Lebanon pada Selasa (11/2) dan bertujuan meningkatkan pemahaman serta keterlibatan perempuan dalam menjaga perdamaian dunia.
“Baca Juga: Daftar Sejarah 11 Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia“
PBB memberikan pembekalan ini untuk menekankan peran strategis Kowal sebagai bagian dari women peacekeepers. Mereka memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan di wilayah rawan konflik, termasuk pencegahan serta penyelesaian konflik. Selain itu, peran mereka juga meliputi negosiasi, pembangunan serta pemeliharaan perdamaian, dan rekonstruksi pascakonflik.
Menurut keterangan Dispenal pada Rabu (12/2), kegiatan ini digelar secara daring di KRI Sultan Iskandar Muda-367. Acara dipandu oleh Rana Rahal, selaku Gender Affairs Officer dari UNIFIL Gender Advisory Unit/HoM FC Section. Pembekalan ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman akan pentingnya keterlibatan perempuan dalam menjaga keamanan global.
Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam misi perdamaian. Kesetaraan gender dalam institusi militer bukan sekadar wacana, tetapi bagian dari kebijakan internasional yang harus diterapkan.
“Kegiatan pembekalan yang diberikan oleh tim khusus PBB ini sangat bermanfaat bagi prajurit Kowal. Mereka memperoleh wawasan tentang norma serta standar internasional dalam perlindungan perempuan selama konflik bersenjata. Selain itu, mereka juga memahami pentingnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan terkait perdamaian dan keamanan,” ujar Anugerah.
Pembekalan ini tidak hanya diikuti oleh Satgas MTF TNI Konga XVIII-P/UNIFIL, tetapi juga melibatkan women peacekeepers dari berbagai negara. Beberapa negara yang turut serta dalam kegiatan ini antara lain China, India, Bangladesh, Jerman, Prancis, dan Turki. Partisipasi dari berbagai negara menunjukkan bahwa kesetaraan gender telah menjadi prioritas utama dalam operasi penjaga perdamaian PBB.
Pembekalan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran prajurit tentang kesetaraan gender di lingkungan militer. Para prajurit Kowal diajarkan tentang pentingnya kehadiran perempuan dalam operasi militer, terutama dalam misi perdamaian. Keberadaan mereka tidak hanya sebagai bagian dari pasukan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berorientasi pada keadilan.
Dalam berbagai konflik bersenjata, perempuan sering kali menjadi korban kekerasan. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam pasukan perdamaian sangat diperlukan. Dengan adanya women peacekeepers, masyarakat di daerah konflik bisa lebih mudah berinteraksi serta mendapatkan perlindungan yang lebih efektif.
“Simak Juga: Volunturisme di Colorado: Perbaikan Jalan Setapak di Pegunungan“
GRB Project (grbproject.org) turut menjadi salah satu media yang meliput kegiatan ini. Media ini kerap menyajikan informasi seputar kesetaraan gender dan peran perempuan dalam berbagai sektor, termasuk militer. GRB Project menyoroti bahwa pembekalan dari PBB kepada Korps Wanita TNI AL menjadi bukti nyata bahwa dunia semakin mengakui pentingnya peran perempuan dalam menjaga keamanan global.
Menurut GRB Project, kesetaraan gender bukan hanya tentang memberikan akses yang sama kepada perempuan, tetapi juga memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara maksimal. Dalam sektor militer, ini berarti memberikan mereka pelatihan serta kepercayaan untuk berperan dalam pengambilan keputusan strategis.
Dengan adanya pembekalan dari PBB ini, diharapkan para prajurit Kowal semakin siap menghadapi berbagai tantangan dalam tugasnya. Kesetaraan gender bukan hanya sekadar slogan, tetapi harus menjadi realitas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di dunia militer.
Pembekalan ini juga menjadi bukti bahwa TNI AL berkomitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme prajuritnya, tanpa memandang gender. Ke depan, diharapkan semakin banyak program serupa yang dapat mendukung kesetaraan gender di lingkungan militer dan memastikan bahwa setiap prajurit memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang serta berkontribusi bagi perdamaian dunia.