Optimalisasi Peran Perempuan Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

GRB Project Optimalisasi Peran Perempuan Dalam Wujudkan Kesetaraan Gender

Berbicara tentang perempuan, berbagai kajian menunjukkan bahwa perempuan dan anak masih termasuk kelompok rentan. Mereka kerap menghadapi berbagai tantangan, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, dan kekerasan. Masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya di seluruh dunia.

Meskipun era emansipasi telah berlangsung, perempuan masih sering dianggap sebagai kelompok subordinat. Perempuan kerap tidak mendapatkan persamaan hak dengan laki-laki. Banyak yang memandang perempuan hanya mampu melakukan pekerjaan domestik.

Namun, perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi aktor strategis dalam pembangunan. Mereka mampu berkontribusi baik di tingkat desa maupun secara nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai bukti menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki kecerdasan dan kepiawaian yang tidak bisa lagi diremehkan.

“Baca Juga: Pahlawan Alam Andrew Kalaweit, Kisah Inspratif Dari Penjaga Hutan Kalimantan

Optimalisasi Peran Perempuan Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

Peran Strategis Perempuan di Berbagai Sektor

Salah satu kontribusi penting perempuan adalah dalam meningkatkan perekonomian. Data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) 2024 menunjukkan bahwa perempuan mengerjakan 75% produksi perikanan. Mereka bekerja hingga 18 jam sehari, mulai dari menyiapkan bahan bakar, memperbaiki alat tangkap ikan, hingga memasak untuk nelayan.

Setelah hasil tangkapan tiba di dermaga, perempuan juga bertugas menjual ikan, mengupas kerang, atau mengolah ikan menjadi produk siap saji. Produk seperti tekwan, sambal, atau kerupuk hasil olahan perempuan mampu meningkatkan nilai jual ikan.

Selain di sektor ekonomi, perempuan juga mulai diberdayakan dalam politik dan pemerintahan. Pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, diterapkan kebijakan kuota 35% keterwakilan perempuan dalam politik. Meskipun belum semua perempuan memiliki kewenangan strategis, kehadiran mereka mampu menyuarakan aspirasi di tingkat kebijakan.

Menurut Menteri PPN/Bappenas, perempuan adalah aset penting bagi pembangunan Indonesia. Dalam konteks pembangunan, pengarusutamaan gender sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas generasi penerus bangsa. Perempuan sebagai pendidik pertama dalam keluarga memegang peran vital dalam membangun generasi berkualitas.

Data dan Fakta Mengenai Perempuan di Indonesia

Berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, populasi Indonesia mencapai 284 juta jiwa. Sebanyak 49,48% adalah perempuan. Indeks Pembangunan Gender (IPG) juga mengalami peningkatan dari 90,85 pada 2022 menjadi 100 pada 2024. Hal ini menunjukkan semakin kecilnya kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan.

Namun, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih rendah, hanya 54%. Survei Angkatan Kerja Nasional 2023 menunjukkan bahwa laki-laki mendominasi sektor kerja formal hampir dua kali lipat dibandingkan perempuan. Mayoritas pekerja perempuan berada di sektor rumah tangga atau memiliki keterampilan menengah hingga rendah.

Optimalisasi Peran Perempuan : Empat Sektor Utama dalam Pemberdayaan Perempuan

Pemerintah Indonesia menargetkan empat sektor utama untuk pemberdayaan perempuan:

  1. Pendidikan Pemerintah mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun melalui program Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan. Langkah ini memastikan anak-anak perempuan mendapatkan akses pendidikan yang setara.
  2. Kesehatan Fokus pada peningkatan akses layanan kesehatan bagi ibu, anak, dan remaja. Pemerintah juga mendorong pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.
  3. Ketenagakerjaan Pemerintah memperluas kesempatan kerja bagi perempuan. Pelatihan keterampilan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja perempuan menjadi prioritas untuk mengurangi ketimpangan gender di dunia kerja.
  4. Pencegahan Kekerasan Upaya ini melibatkan peningkatan pemahaman mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak. Perlindungan hukum dan layanan efektif bagi penyintas kekerasan juga menjadi fokus utama.

“Simak Juga: Experience Onyx Club Bangkok: The Ultimate Nightclub Adventure

Perempuan dan Industri Kreatif

Di bidang ekonomi, perempuan mendominasi sektor industri kreatif. Menurut BPS dan Bekraf, perempuan menjadi pemain utama dalam industri kreatif sejak 2011. Pada 2016, sebanyak 9,4 juta perempuan bekerja di sektor ini, mencakup 53,86% tenaga kerja.

Industri kreatif membuka peluang besar bagi perempuan untuk memberdayakan diri, terutama melalui industri film. Perempuan mulai banyak berkiprah sebagai sutradara, penulis naskah, produser, dan ahli teknik audio-visual.

Peran GRB Project dalam Mendorong Kesetaraan Gender

Dalam mendukung pemberdayaan perempuan, inisiatif seperti GRB Project (grbproject.org) memainkan peran penting. Melalui berbagai program dan penelitian, GRB Project berkontribusi pada pengarusutamaan gender di berbagai sektor pembangunan. Informasi dan edukasi yang diberikan oleh GRB Project membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran perempuan.

Kesimpulan

Optimalisasi peran perempuan dalam pembangunan menjadi kunci keberhasilan mewujudkan kesetaraan gender. Dengan potensi yang mereka miliki, perempuan mampu berkontribusi di berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, pendidikan, dan kesehatan.

Pemerintah bersama seluruh stakeholder harus terus memberikan dukungan dan kesempatan yang luas bagi perempuan. Dengan begitu, kontribusi perempuan dapat menjadi lebih optimal dan membawa manfaat besar bagi pembangunan nasional. Untuk informasi lebih lanjut mengenai isu ini, Anda dapat mengunjungi GRB Project di grbproject.org.

Similar Posts