GRB Project – Anggota DPRD dari Partai Perindo memberikan bantuan langsung kepada balita kurang gizi di wilayah Manggarai Timur. Mereka mengunjungi beberapa desa terpencil sambil membawa paket gizi tambahan dan vitamin. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kemanusiaan yang menargetkan anak-anak di daerah rawan stunting. Selain itu, tim medis ikut serta melakukan pemeriksaan cepat di lokasi. Langkah ini mendapat respons positif dari warga. Banyak ibu merasa diperhatikan langsung oleh wakil rakyat.
“Baca Juga : Kisah Inspiratif Relawan Cantik, Eca Jadi Guru Pengajar Anak Berkebutuhan Khusus”
Tim DPRD mendatangi rumah warga satu per satu. Mereka menyerahkan biskuit sehat, susu, vitamin, dan makanan pendamping ASI. Beberapa balita yang terlihat lemah langsung diperiksa oleh dokter pendamping. Tak hanya itu, petugas juga memberi arahan langsung kepada orang tua mengenai pola makan bergizi. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa perhatian tidak hanya datang dari ruang sidang, tapi juga dari lapangan.
Selain memberi bantuan, tim mencatat data kondisi balita di setiap desa yang dikunjungi. Mereka mencocokkan data dari puskesmas dengan temuan di lapangan. Hasilnya akan disampaikan ke komisi terkait di DPRD untuk mendorong program lanjutan. Mereka ingin memastikan bahwa intervensi gizi ini tidak berhenti pada kunjungan semata. Data real-time akan mempercepat pengambilan keputusan yang tepat sasaran.
“Simak juga: Cerita Ade Ariani, Pengamen Viral yang Banjir Rezeki”
Kegiatan ini tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga melibatkan para ibu dalam diskusi singkat. Mereka diajak duduk bersama untuk membahas kendala sehari-hari dalam memberi makan anak. Tim mendengarkan dengan saksama setiap cerita. Beberapa ibu menyampaikan kesulitan membeli bahan makanan bergizi karena faktor harga dan jarak pasar. DPRD mencatat semua masukan itu sebagai bahan evaluasi. Mereka menegaskan bahwa suara rakyat adalah prioritas utama.
Tenaga medis dari puskesmas ikut terlibat langsung dalam kegiatan ini. Mereka melakukan skrining berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan anak. Hasilnya langsung dicatat dan dianalisis. Jika ditemukan kasus berat, anak langsung dirujuk untuk perawatan lebih lanjut. Selain itu, mereka membekali orang tua dengan buku kecil berisi panduan gizi balita. Kolaborasi ini membuktikan bahwa pendekatan multisektor sangat penting dalam menangani stunting.
Anggota DPRD menegaskan komitmen mereka untuk mengawal anggaran gizi di daerah. Mereka tidak ingin kunjungan ini menjadi simbolik semata. Rencana mereka mencakup pengadaan dapur sehat di desa dan pelatihan bagi kader posyandu. Selain itu, mereka akan memperjuangkan insentif khusus bagi keluarga rentan gizi buruk. Langkah ini menunjukkan bahwa partai politik juga bisa turun langsung membangun masa depan anak bangsa.