GRB Project – Bu Wati adalah contoh nyata bahwa kegigihan dan cinta seorang ibu mampu mengubah masa depan keluarga. Setiap pagi, ia mendorong gerobak sayurnya menyusuri gang-gang perumahan untuk menjajakan dagangan. Wajahnya yang selalu ramah membuat banyak pelanggan betah membeli sayur darinya. Meski hanya seorang penjual sayur, Bu Wati berhasil membuktikan bahwa penghasilan kecil tak menjadi halangan untuk menyekolahkan anak-anak hingga ke jenjang tinggi.
“Baca Juga : Menjaga Identitas Budaya Lokal Bangsa Lewat Aksi Anak Muda”
Hari-hari Bu Wati dimulai ketika sebagian besar orang masih terlelap. Ia bangun pukul tiga pagi untuk belanja ke pasar induk. Setelah itu, ia menata sayuran di gerobak dan bergegas menuju lingkungan tempatnya berjualan. Sambil berjalan, ia menyapa warga yang sudah dikenalnya dengan senyum hangat. Tak jarang Bu Wati berjalan cukup jauh demi menjangkau lebih banyak pelanggan. Kegigihan ini membuatnya dikenal sebagai sosok yang ulet dan pantang menyerah.
Meskipun waktunya banyak tersita untuk berdagang, Bu Wati tetap memprioritaskan keluarganya. Ia selalu memastikan anak-anak sarapan sebelum berangkat sekolah. Setelah pulang berjualan siang hari, ia memasak makan siang dan membantu anak-anak belajar. Suaminya yang bekerja sebagai tukang bangunan juga mendapat perhatian penuh darinya. Kehangatan keluarga menjadi alasan utama Bu Wati terus berjuang tanpa mengenal lelah.
“Simak juga: Komunitas Sosial Peduli Kasih Soloraya Bagikan Paket Sayuran di Acara CFD Kota Solo”
Penghasilan yang Bu Wati peroleh setiap hari memang tidak besar. Namun, ia rajin menyisihkan sebagian untuk ditabung demi biaya pendidikan anak. Ia rela mengurangi kebutuhan pribadinya agar tabungan cepat terkumpul. Kadang ia juga menerima pesanan sayur untuk acara warga demi mendapatkan tambahan penghasilan. Uang yang terkumpul ia gunakan untuk membayar biaya sekolah, buku, hingga seragam. Berkat kebiasaan menabung, ia tidak pernah menunggak iuran sekolah anaknya.
Usaha keras Bu Wati akhirnya membuahkan hasil. Anak pertamanya berhasil menyelesaikan kuliah S1 dengan baik, lalu melanjutkan ke program S2. Bu Wati selalu hadir setiap kali anaknya wisuda dengan perasaan bangga. Anaknya juga selalu menyebut perjuangan ibunya sebagai inspirasi dalam setiap kesempatan. Kini anaknya sudah bekerja di perusahaan besar dan ikut membantu ekonomi keluarga. Bu Wati tetap berjualan, tetapi beban finansialnya jauh lebih ringan berkat kesuksesan sang anak.
Kisah Bu Wati menginspirasi banyak warga di kampungnya. Banyak ibu rumah tangga lain yang belajar darinya cara mengelola keuangan dengan bijak. Ia sering memberi saran kepada para tetangga agar tidak menyerah pada keadaan. Semangat yang ia tunjukkan setiap hari mengingatkan banyak orang bahwa kesuksesan bisa diraih siapa saja selama ada tekad. Warga pun semakin menghormati dan menghargai Bu Wati atas ketulusan dan kerja kerasnya.