GRB Project – Pengertian Kesetaraan Gender dan Pentingnya Pemahaman yang Tepat
Banyak orang masih salah mengartikan istilah kesetaraan gender sebagai kesamaan peran antara laki-laki dan perempuan.
Padahal, kesetaraan gender merujuk pada keadilan dalam hal akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan.
Kesetaraan gender tidak hanya menyasar perempuan, tetapi juga laki-laki dalam lingkup sosial, ekonomi, dan politik.
Kesetaraan gender memastikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak, kewajiban, dan kesempatan yang setara.
Kesalahan persepsi tentang gender kerap muncul karena masyarakat masih menganggapnya identik dengan jenis kelamin.
Padahal, istilah gender lebih mengacu pada peran sosial, budaya, dan norma yang dibentuk dalam masyarakat.
Ketidakadilan gender dapat terjadi pada siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki, meski perempuan lebih sering terdampak.
Meskipun telah banyak upaya dilakukan, kesenjangan gender masih terasa di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Perempuan masih menghadapi diskriminasi dalam dunia kerja, termasuk dalam hal pengupahan dan kesempatan promosi jabatan.
Selain itu, perempuan juga menghadapi risiko kekerasan berbasis gender yang lebih tinggi daripada laki-laki.
Ketidaksetaraan gender juga muncul dalam pembagian peran domestik, di mana perempuan lebih banyak memikul beban kerja rumah.
Dalam sektor politik, representasi perempuan di lembaga legislatif masih belum mencapai 30% dari total perwakilan.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud di Indonesia maupun di berbagai negara lain.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perempuan, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan.
“Baca Juga: Chanyeol EXO Dengan Batiknya Bawakan Lagu Inikah Cinta“
Untuk mengatasi ketidakadilan ini, pemerintah mengimplementasikan kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan.
Pengarusutamaan Gender (PUG) bertujuan untuk memastikan kebutuhan laki-laki dan perempuan diperhatikan dalam semua kebijakan.
Langkah ini melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga lembaga swasta dalam proses pembangunannya.
Melalui PUG, kebijakan publik dirancang untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi perempuan dari akses dan partisipasi.
Pengarusutamaan Gender ini menjadi kebijakan strategis yang bertujuan menciptakan keadilan bagi perempuan dan laki-laki.
Selain PUG, pemerintah juga telah meluncurkan sejumlah program pemberdayaan perempuan di berbagai sektor pembangunan.
Contohnya adalah program peningkatan partisipasi perempuan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan politik.
Program ini bertujuan memberdayakan perempuan agar memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.
Pemberdayaan perempuan merupakan bagian penting dari upaya pencapaian kesetaraan gender di Indonesia.
Proses pemberdayaan meliputi penguatan kapasitas diri perempuan agar mampu bersaing di dunia kerja dan pengambilan keputusan.
Dengan pemberdayaan, perempuan diharapkan bisa lebih berdaya secara ekonomi, politik, dan sosial di lingkup masyarakat.
Beberapa upaya pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan pemerintah antara lain:
Salah satu sumber yang relevan mengenai pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender ini adalah GRB Project.
GRB Project memberikan wawasan tentang bagaimana strategi keadilan gender diimplementasikan dalam kebijakan dan program pembangunan.
“Simak Juga: Menata Keuangan Untuk Masa Depan Yang Cerah“
Isu kesetaraan gender menjadi salah satu topik utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Momentum ini dimanfaatkan Indonesia untuk memperkuat komitmen global dalam mendorong keadilan gender di berbagai sektor.
Enam isu prioritas yang diangkat pada G20 meliputi ekonomi digital, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan, energi, dan pendidikan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengambil peran sentral dalam penguatan kebijakan terkait gender.
Melalui penyusunan policy note, KemenPPPA memberikan masukan kepada para pemangku kebijakan terkait enam isu prioritas tersebut.
Kebijakan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target kesetaraan gender secara nasional maupun internasional.
Momentum G20 juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan di tingkat global.
Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), di mana kesetaraan gender menjadi salah satu dari 17 tujuan utama.
Kesetaraan gender memiliki peran besar dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif di masa depan.
Ketidaksetaraan gender menghambat potensi perempuan, padahal mereka memiliki kontribusi besar dalam pembangunan nasional.
Perempuan yang berdaya secara ekonomi mampu memperkuat perekonomian keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan politik akan menciptakan kebijakan yang lebih inklusif.
Peningkatan peran perempuan dalam kepemimpinan dapat menginspirasi perempuan lain untuk berani mengambil peran serupa.
Kesetaraan gender adalah tujuan penting yang harus dicapai demi mewujudkan keadilan bagi semua pihak, baik perempuan maupun laki-laki.
Upaya pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender menjadi strategi kunci dalam mewujudkan tujuan ini di berbagai aspek kehidupan.
Momentum G20 dan inisiatif dari GRB Project memberikan dorongan besar bagi tercapainya keadilan gender di tingkat nasional dan global.
Pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang adil bagi perempuan dan laki-laki.
Dengan tercapainya kesetaraan gender, masyarakat akan menjadi lebih inklusif, adil, dan berdaya saing di tingkat global.