GRB Project – Bagaimana mengajarkan anak tentang bahaya bullying menjadi perhatian banyak orang tua dan guru karena kasus perundungan masih marak. Bahkan, anak-anak perlu memahami sejak dini bahwa bullying berdampak buruk bagi semua pihak. Selain itu, cara penyampaian harus sederhana supaya mereka cepat paham. Oleh karena itu, komunikasi yang baik sangat penting dalam proses ini.
Orang tua bisa mulai dengan menjelaskan definisi bullying secara sederhana. Bahkan, contoh nyata seperti mengejek teman atau mendorong orang lain bisa membantu anak mengerti. Selain itu, jelaskan bahwa perbuatan itu menyakiti orang lain dan tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, anak lebih cepat mengenali perilaku yang termasuk bullying.
Anak perlu tahu bahwa korban bullying sering merasa sedih, takut, dan kehilangan percaya diri. Bahkan, beberapa korban bisa menjadi murung dan malas sekolah. Selain itu, ceritakan bahwa pelaku juga bisa dihukum jika terus melakukannya. Oleh sebab itu, anak bisa memahami bahwa bullying merugikan semua pihak.
“Simak juga: Dampak Undang-Undang Cipta Kerja terhadap Pekerja Muda”
Anak sering ikut-ikutan tanpa sadar kalau itu salah. Bahkan, mereka kadang hanya ingin diterima di kelompok. Oleh karena itu, beri contoh cara mengatakan “tidak” dengan tegas. Selain itu, ajari mereka untuk tetap sopan sambil menjauh dari perilaku buruk teman.
Anak yang jadi korban kadang memilih diam karena takut. Bahkan, mereka menyimpan perasaan sendiri hingga stres. Oleh karena itu, ajarkan untuk segera bicara kepada guru atau orang tua. Selain itu, buat suasana rumah nyaman supaya anak tidak sungkan bercerita.
Cerita bergambar atau film anak sering menggambarkan bullying dengan jelas. Bahkan, pesan moral di akhir cerita membantu anak mengambil pelajaran. Selain itu, cara ini lebih menarik dibanding ceramah panjang. Oleh sebab itu, banyak orang tua memilih media visual untuk mengajarkan nilai baik.
Permainan peran membantu anak merasakan posisi korban dan pelaku. Bahkan, mereka belajar empati ketika berperan jadi korban. Selain itu, ajari juga cara menjadi penolong jika melihat teman dibully. Oleh karena itu, anak lebih mudah mengingat pesan yang disampaikan.
Pujian membuat anak lebih percaya diri melawan bullying. Bahkan, mereka merasa perilakunya benar karena mendapat dukungan. Selain itu, pujian juga memotivasi untuk selalu bersikap baik di sekolah. Oleh karena itu, jangan ragu memberi apresiasi ketika anak berani bertindak positif.
Sekolah punya peran besar dalam menekan angka bullying. Bahkan, banyak sekolah sudah memiliki program anti-bullying. Selain itu, guru bisa ikut mengawasi dan memberi bimbingan. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya aktif berkomunikasi dengan pihak sekolah.
Anak belajar banyak dari sikap orang tua di rumah. Bahkan, cara Anda berbicara dan memperlakukan orang lain jadi teladan bagi mereka. Oleh karena itu, tunjukkan sikap hormat dan tidak suka menyakiti. Selain itu, tunjukkan juga cara menyelesaikan masalah dengan baik tanpa kekerasan.